Tidak Melulu 'Berisik' Musik Rock Juga Bisa Menjadi Teman Ketika Sedih


(Foto : Musikterbaruaje)

Kesedihan menjadi hal yang wajar bagi setiap orang. Ada beberapa faktor yang mendukung seseorang mengalami kesedihan, entah itu karena cinta, pekerjaan, keluarga, uang, teman, sahabat, masalah hidup, dan lain-lain. Karena itu, banyak sekali orang yang melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan kesedihannya seperti traveling, olahraga, dan mendengarkan musik.

Menurut peneliti dari Stanford University, dengan mendengarkan musik dapat mengubah fungsi otak sama seperti pengobatan dalam membantu menghilangkan stress. Seperti yang dinyanyikan Sir James Paul McCartney dalam lagu The Beatles yang berjudul Hey Jude “...Take a sad song and make it better...”.

Tapi jika berbicara mengenai aliran musik seperti apa yang paling cocok untuk menemani di kala galau, anak muda zaman sekarang akan cenderung untuk memilih lagu-lagu yang memiliki musik yang tenang, yang memiliki tempo yang lambat dengan suara penyanyi yang merdu mengayun-ayun. Karena banyak yang beranggapan bahwa musik slow dan sendu memiliki efek relaksasi pada pikiran.

Padahal dengan mendengarkan musik-musik rock, punk atau emo dan turunannya akan lebih pas untuk menemani di kala sedih karena pada saat itu juga kita akan merasa tidak sendiri. Kita akan merasa ingin meluapkan semua kesedihan dan amarah dalam diri kita itu dengan berteriak, bernyanyi, menangis tapi tetap bisa bergoyang menghentakkan kepala mengikuti hentakan musik yang identik dengan tempo nya yang cepat ini dan setelahnya kita akan memiliki motivasi baru dalam menjalani hidup.

1.   1Stay Together For The Kids (Blink-182)

Tom DeLonge menulis ini tentang perceraian orang tuanya. Dia berusia 16 tahun, dan orang tuanya baru saja memberitahunya bahwa mereka akan bercerai. Dari lagu ini kita menemukan sesuatu yang terdengar seperti remaja yang mengamuk karena terjebak di tengah badai yang tidak dapat mereka kendalikan.

Kita sebagai remaja tumbuh dengan berpikir bahwa orang tua kita lebih kuat daripada kita. Dengan umur yang lebih tua tentu kita berpikir bahwa mereka tahu lebih banyak daripada kita dan seiring bertambahnya usia, Kita mulai belajar bahwa mereka juga manusia biasa. Mereka sama rapuhnya dengan kita.

2.   2. In Circles (Sunny Day Real Estate)

Lagu ini mewakili bagaimana kita menjalani hidup. Kita tidak pernah melihat emosi kita dalam skala nyata. Seolah-olah mereka asing bagi kita. Cara kita memperlakukan hidup kita hampir idealis daripada bersikap lebih realistis dalam cara kita memperlakukannya.

Itu karena kita tidak pernah bisa mendapatkan kembali apa yang hilang, atau memulihkan apa yang diambil. Oleh karena itu, kita semua berputar-putar mencoba memperbaikinya. Berlari ke bawah, memperlakukan hidup sebagai permainan dengan konsekuensi emosional yang nyata. Begitulah cara saya melihat lagu ini.

3.    3My Orphan Year (NOFX)

“Saya kenal banyak orang yang memiliki pengalaman serupa, jadi sungguh luar biasa bisa membangkitkan emosi semacam itu dari orang lain” Itulah yang dikatakan vokalis NOFX Fat Mike tentang lagu ini yang menggambarkan betapa sedih nya lagu yang menceritakan tentang meninggalnya kedua orang tua nya pada tahun 2006 ini. Dari liriknya sudah cukup jelas bahwa lagu ini sangat menggambarkan betapa hancurnya kehidupan anak brokenhome karena kurangnya perhatian dari orangtua.

4.   4. But Why Would You Care? (Knuckle Puck)

“I am an unlocked door. And you`re a fucking thief” Lirik di tiap lagu Knuckle Puck selalu penuh dengan kiasan dan memiliki makna yang mendalam. Tapi terkhusus lagu ini dengan tema yang diangkat tidak heran menjadi salah satu hits dari Knuckle Puck. Sangat related dengan siapapun yang pernah merasakan untuk harus mengambil resiko dalam membuat sebuah keputusan berat dalam suatu hubungan baik itu hubungan pertemanan ataupun percintaan.

5.   5. Fall Semester (The Get Up Kids)

Lagu ini menggambarkan sebuah problematika khas remaja di mana ketika kita ingin melakukan segalaa sesuatu yang ingin dilakukan tetapi semua orang di sekitar seperti ingin menahan kita dan membuat kita “down”. Jadi kita ingin berkata seperti lirik di lagu tersebut "I Better Off Without You" tapi jauh di lubuk hati merasa sangat menyesal.

0 komentar:

Posting Komentar