Sejarah musik rock dan metal di
Indonesia bakal hadir pada tahun ini lewat sebuah film dokumenter bernama
Gelora Magnumentary: Saparua.
Film dokumenter garapan
sutradara Alvin Yunata yang merupakan gitaris Teenage Death Star ini mengambil
perspektif dari sebuah tempat di Bandung bernama Saparua. Alvian mengatakan,
Saparua menjadi saksi bisu sejarah pergerakan musik rock dan metal di Indonesia
sejak 1970-an hingga akhir 1990-an.
Pasalnya, kata Alvian, di
dalam tempat tersebut terdapat pergerakan komunitas yang akhirnya melahirkan
banyak musisi rock dan metal di Tanah Air.
Sam Bimbo, Arian13 (vokalis
Seringai), Dadan Ketu (manajer Burgerkill), Eben (gitaris Burgerkill), Suar
(eks vokalis Pure Saturday), dan lain-lain bakal mengisahkan Saparua dalam film
dokumenter ini.
"Ini adalah sebuah
jurnal dari sebuah gedung, yang kemudian sejak berdirinya dengan sengaja
dialihfungsikan sebagai sarana panggung seni dan hiburan dari generasi ke
generasi," kata Alvian dalam jumpa pers virtual, Selasa (29/3/2021).
"Namun ada fenomena
menarik di dekade terakhir sebelum gedung ini dinon-aktifkan, yaitu lahirnya
sebuah generasi yang menjunjung tinggi kolektivitas di mana mereka bisa
mengubah gedung ini bukan lagi menjadi sekadar gedung pertunjukan seni, namun
lebih dari itu," kata Alvian melanjutkan. Dia menjelaskan, etos kerja
kolektif yang dimaksud seperti ruang tukar pikiran serta keluarga hingga bisa
menjadikan Saparua sebagai tempat musik underground di Bandung.
Bagi Alvian, mereka yang
tergabung di dalamnya hanyalah ingin berkarya melalui musik rock dan metal,
bukan untuk mencari uang.
"Intinya, kami memang
punya kesadaran untuk mendokumentasikan, terutama musik keras dan independen,
mulai dari keterbatasan alat, dan lain-lain," kata Edy Khemod selaku
Creative Director.
Menurut rencana, film
dokumenter musik Gelora Magnumentary: Saparua bakal hadir pada Juni 2021
mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar