(Foto : Liputan6.com)
Dalam sebuah komunitas,
keakraban dan kekompakan adalah nomor satu. Begitu juga saat mereka
berinteraksi dengan komunitas lainnya, apalagi, jika mereka memiliki kesamaan
minat, musik misalnya.
Atas dasar
inilah, empat komunitas: Queenindo (penggemar Queen), Indonesian Bloodbrothers
(penggemar Iron Maiden), Helloween Indonesia (penggemar Helloween), dan Glam
Rock Community Indonesia (GRCI) sepakat menggelar sebuah ajang silaturahmi
dibalut konser musik bertajuk "Octoberock Community" di Hard Rock
Cafe, Jakarta
Karena ini acara dari komunitas untuk komunitas, band-band yang tampil pun mewakili komunitas
masing-masing. Queeindo misalnya, diwakili oleh Made In Heaven, Volzkid
mewakili Indonesian Bloodbrothers, GRCI diwakili Big Game, sementara Parallel
mewakili Helloween Indonesia.
"Event
Octoberock dibuat sebagai pemersatu berbagai genre musik rock/metal yang
masing-masing mempunyai ciri khas yang unik. Dengan event ini, diharapkan
terjalin keakraban dan kekompakan antara masing-masing komunitas," ujar
Yuce Siti Maria, perwakilan Queenindo.
Sarah Rimba
Rinjani, perwakilan dari Indonesian Bloodbrothers menambahkan,"Semua
panitia dan operasional acara ini datang dari perwakilan masing-masing
komunitas. Mereka profesional bekerja untuk menyukseskan acara ini, termasuk
mencari sponsor," ujar Sarah, yang juga merupakan admin di Indonesian
Bloodbrothers.
Menariknya,
masing-masing band dari komunitas ini,
menampilkan vokalis tamu alias featuring artist, yang sudah punya nama besar di
industri musik Indonesia. Made in Heaven misalnya, menampilkan Ophie Danzo,
mantan vokalis Voodoo, dplant, yang kini berkibar bersama Second Born.
Begitu juga dengan Volzkid, di acara yang dipandu dua host Arman Diantoro dan Aprilia Kenzie ini, mereka dibantu
rocker legendaris, mantan vokalis El Pamas, Doddy Katamsi, yang kini
mengibarkan Seven Years Later. Sedangkan Parallel dibantu vokalis Jikunsprain,
Koko Sasongko.
(Foto : Liputan6.com)
Parallel jadi pembuka ajang
Octoberock Community ini. Bersama Koko Sasongko, band yang digawangi Dhimas
Diamond Kristianto, Anton Ferdi Hazairin (gitar), Wista Dwi Novianto (bass),
dan Irfan Ahmad (drum) ini menggeber nomor-nomor hits dari Helloween,
seperti “Eagle Fly Free”, “Power”, “How Many Tears” "Future
World"," I Want Out", "Forever One" serta
lagu berdurasi panjang, "Keeper of The Seven Keys".
Alhasil, sejak
sore tensi pun langsung tinggi. Suasana juga sangat cair, karena di panggung,
Koko, yang jebolan kompetisi menyanyi di televisi, The Voice Indonesia ini
tampil super energik dan komunikatif dengan audiens. Mereka menutup penampilan
ciamik itu dengan lagu dari Angra, "Nova Era".
Lepas Parallel turun
panggung, giliran band andalan Queenindo, Made In Heaven unjuk gigi. Band yang
namanya diambil dari album ke-15 Queen ini unik, karena berangotakan seorang
ayah dan dua anaknya.
Sang Ayah, Daniel
Kristian, memainkan gitar dan bernyanyi. Sementara, sang putri Florence Daughti
(bass), dan putranya, Zach Danson, yang masih berusia 11 tahun memainkan drum.
Penampilan mereka
makin kinclong dengan dukungan Hongky, vokalis The Bynals dan guest star Ophie
Danzo. Nomor-nomor seperti “Tie Your Mother Down”, “Stone Cold
Crazy”, serta “Fat Bottomed Girl” pun dilantunkan
dengan apik.
Ophie, yang
sempat melejit bersama Voodoo dengan hits "Salam untuk Dia" di era
1990-an, bahkan tak sekadar menyanyi, dia juga sesekali bermain kibor/piano,
seperti di lagu legendaris "Bohemian Rhapsody".
Karena lagu-lagu
yang dimainkan sangat familiar, tak pelak, karaoke massal terjadi hampir di
semua lagu yang dimainkan Made In Heaven, feat Ophie. Selain lagu-lagu Queen,
mereka juga sempat membawakan "Cupid's Dead" (Extreme) dan "You
Give Love a Bad Name" (Bon Jovi).